THE HEIRS OF FAITH

THE HEIRS OF FAITH
Selasa, 20 Maret 2018


Hari Ini 56 Tahun Yang Lalu Seorang Pahlawan Iman lahir di Indonesia, lahir dari keluarga sederhana dikota Semarang.

Anak itu diberi nama Agung Purnomo. Tumbuh besar dan hidupnya diabdikan kepada Tuhan untuk Indonesia.

Ada beberapa point yang saya dapatkan dari WARISAN Kehidupan Pdt Petrus Agung Purnomo

=HATI HAMBA=
Warisan Pertama Yang Kuat Dari Beliau adalah HINENI. Setiap Perjalanan Pelayanan beliau, Diisi dengan LOVE, DEDICATED, SACRIFICE..

WALAUPUN SUDAH MENJADI HAMBA TUHAN BESAR, BELIAU TETAP MELAYANI KE PELOSOK PULAU TERPENCIL, MELAYANI DESA-DESA MISKIN.

"SEBAGAI HAMBA TUHAN, SIAP DIUTUS KEMANA TUANNYA MENGUTUS DAN MAU MEMBAYAR HARGANYA"

=BELAJAR DENGAN HATI=

Warisan Kedua yang saya terima adalah Belajar Dengan Hati.

Daud mengajarkan Ilmu yang baik kepada anaknya Salomo yang kelak menjadi raja menggantikan dirinya agar BELAJAR DENGAN HATI.

Sebagian besar orang belajar melalui  INTELEKTUAL nya tetapi sedikit orang yang mau belajar dengan HATI.

Kita tidak dapat memahami Tuhan dengan PIKIRAN kita, karena Tuhan berkata :

Psa 34:8  (34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bukan lihatlah dan kecaplah…….artinya : kita MENGALAMI dulu pengalaman dengan Tuhan barulah berjalannya waktu maka PEMAHAMAN dan PENGERTIAN kita akan semakin berkembang.

Hati adalah sumber dari segala sesuatu, kita boleh memiliki iman sebesar apapun tetapi jika hati kita tidak MURNI dihadapan Tuhan, tidak TERUJI dan tidak mau DIBERSIHKAN maka hati kita tidak mungkin BERKENAN dihadapan Tuhan.

*Jika kita mau belajar ilmu Raja-Raja yang memungkin suatu hari kelak Tuhan memberikan KEPERCAYAAN seperti seorang Raja maka saudara dan saya harus BELAJAR DENGAN HATI tidak ada kemungkinan yang lain.*

=HIDUP DALAM COVENANT TUHAN=

Pak Petrus Agung berkata :  Tuhan tidak gunakan kata testament, tapi covenant.

Testament adalah budaya Yunani. Saat seseorang membuat testament, lalu beberapa waktu kemudian dia membuat testament baru, maka yang lama otomatis gugur, atau ada pembatalan. Yang digunakan batu/ kertas untuk menulis testament.

Contoh:
Seseorang membuat testament untuk membagi warisan bagi 4 anaknya, dibagi rata masing-masing 25%, dan testament itu disaksikan notaris. Dalam perkembangan si orang tua berumur panjang. Ternyata 3 anak bersifat jelek: judi, main perempuan, tidak pernah serius. Hanya 1 anak yang baik-baik. Si orang tua berfikir: daripada hartanya hilang percuma, lebih baik diwariskan hanya ke anak yang baik. Di testament yang baru 90% harta jatuh ke anak yang baik, sisanya dibagi rata. Maka testament yang berlaku adalah yang terbaru.

Alkitab sebenarnya tidak menggunakan kata testament dari budaya Yunani, ditandai dengan tinta dan pena. Alkitab menggunakan istilah covenant artinya memotong (to cut), ada darah yang dialirkan.
*Sifat covenant hampir-hampir tidak bisa dibatalkan*

Jika salah satu melanggar, resikonya besar, bahkan bisa sampai dihukum mati.

Alkitab memberi kita new covenant, dan bukan new testament. Maka yang baru tidak membatalkan yang lama, tapi yang beru memberi "nyawa" kepada yang lama.

Kita tidak mengikuti perjanjian lama secara hurufiah, sudah diberi nyawa oleh perjanjian baru.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah- perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Mat 5: 17-19)

Covenant lama tetap berlaku, covenant yang baru memberi nyawa kepada yang lama. Kekayaan perjanjian lama masih berlaku bagi kita sampai hari ini, demikian juga pola-pola dalam perjanjian lama masih Tuhan gunakan hingga hari ini.

Beliau selalu berkata kita hidup saat ini berdasarkan COVENANT ILAHI, oleh sebab itu hidup berjalan dalam Track Tuhan dan kita menikmati Janji-Janji Tuhan.

Amin

By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

  1. Contoh real belajar dengan hati itu seperti apa ko??
    Makasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer